Searching...

Popular Posts

Kamis, 10 Januari 2013

Greater Tayan

7:37:00 PM

Setelah kurang lebih 2,5 bulan di Dieng, Wonosobo, destinasi saya selanjutnya adalah Tayan, Kalbar. Mungkin masih asing untuk orang di luar Kalimantan, kira-kira 3 jam perjalanan darat dari Pontianak.
Peta Tayan, Kalbar (Google Map)
Baru pertama kali ini saya datang ke Borneo, kesan pertama yaitu ketika sampai di Bandara Supadio-Pontianak, bandara ini tergolong sepi untuk ukuran bandara ibukota propinsi.
Terminal Kedatangan Bandara Supadio /dc
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya yang menjemput saya datang juga. Sebelum pergi ke mess Pontianak, saya sempat mampir ke warung di depan bandara Supadio, namanya "Warung Arema". Tapi saat itu saya lupa untuk mengabadikannya karena saya tidak kepikiran (gara-gara sudah lapar).

Saya beristirahat di mess sejenak, kemudian melanjutkan perjalanan ke Tayan menggunakan Travel, dengan tarif 70 ribu sampai dengan Pasar Kawat, itu adalah pemberhentian terakhir travel, selanjutnya saya harus menyeberangi Sungai Kapuas menuju Pasar Piasak Tayan dengan menggunakan "Perahu Klothok" (karena masih belum adanya jembatan) dengan tarif seikhlasnya apabila tidak membawa sepeda motor, apabila membawa motor membayar 10 ribu untuk siang hari, dan 15 ribu untuk malam hari, atau bisa juga menggunakan speedboat dengan tarif 50-70 ribu untuk satu rombongan (5-7 orang).
Perahu Klothok /dc
Speedboat /dc








Sampai di Pasar Piasak, saya dijemput menuju mess di Tayan untuk beristirahat, dan sebagai tempat tinggal saya berada di Tayan.

Mess di Tayan /dc
Di Tayan banyak sekali durian, yang mengakibatkan harganya jadi murah. Harga titak tentu tergantung pandai-pandai kita menawarnya. Pernah saya bersama teman-teman beli durian dengan harga 50 ribu dapat +/- 25 buah. Kalau boleh mengungkapkan secara hiperbolik: Bisa dibuat keramas itu durian....








3 komentar: